Cathode Ray Oscilloscope (CRO)



Cathode Ray Oscilloscope (CRO) atau osiloskop adalah alat elektronik untuk melihat bentuk signal tegangan, mengukur harga tegangannya, dan mengukur durasi atau frekuensinya bila signal tegangannya berulang secara periodik. Beda fase antara dua deretan gelombang Sinusoida yang sama frekuensinya dapat juga diukur dengan alat ini.
Kelebihan CRO terhadap multimeter sebagai pengukur tegangan adalah bahwa CRO merupakan alat ukur peka tegangan (a voltage sensitive instrument) yang mempunyai impedansi masukan yang cukup diukur tegangannya, dengan kata lain tidak membebani sistem yang diukur. Selain itu, untuk pengukuran besaran bolak-balik, multimeter hanya dapat/benar dipakai bila frekuensi dari besarannya pada 50 Hz saja, sedangkan dengan CRO dan frekuensi O (tegangan searah) sampai ribuan Hertz. Signal muncul sekali saja dan dengan durasi yang sangat pendek (orde mikrosen) dalam satu eksperimen, dapat juga diamati dengan menggunakan sebuah osiloskope storage.
CRO merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk:
1.       Memperlihatkan bentuk gelombang listrik
2.     Mengukur tegangan listrik (AC atau DC)
3.     Mengukur impedansi suatu rangkaian secara dinamis
4.     Mengukur frekuensi gelombang listrik
5.     Mengukur beda fase gelombang listrik
Untuk mengukur arus listrik dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan mengukur tegangan, kemudian membaginya dengan tahanan (hambatan) yang ujung-ujungnya diukur tegangannya dengan CRO tadi.
          Dua masukan (dual chanel) dapat digunakan untuk mengukur dua gejala listrik sekaligus sedangkan CRO dengan bedil sumber elektron (dual beam) dapat digunakan untuk mengukur tiga gejala listrik sekaligus.
          Ketepatan pengukuran tegangan sangat bergantung pada tahanan dalam alat ukur dari alat yang dipergunakan (voltmeter, CRO). Makin besar tahanan dalam alat ukur yang dipergunakan, makin kecil kesalahan akibat pembebanan dalam alat ukur ini. CRO mempunyai tahanan dalam jauh lebih besar dibandingkan dengan voltmeter pada umumnya. Jika alat ukur adalah CRO maka akan memberikan kesalahan yang lebih kecil dari hitungan teoritis, dibandingkan dengan jika alat ukurnya adalah voltmeter AC.

Sumber:
Pasena. 1986. Buku Materi ”Arus Rongga” Modul 1-3. Jakarta: Depdikbud.
Susanto, Rachmad. 1989. Buku Panduan Praktikum Elektronika I. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Rosana, Dadan dkk. 2010. Modul Praktikum Fisika Dasar II. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Belum ada Komentar untuk "Cathode Ray Oscilloscope (CRO)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel