Media
Media adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba adalah yang terdiri dari campuran zat makanan (nutrient) yang digunakan untuk kebutuhan makluk hidup dalam melakukan aktivitas dan pertumbuhan selama hidupnya. Mikroorganisme yang sedang tumbuh membuat replika dirinya, membutuhkan adanya elemen-elemen dalam komposisi kimia mereka. Nutrisi harus menyediakan elemen ini dalam bentuk yang mudah di metabolisme (Jawetz, etc. 2001). Demikian pula dengan media sebagai tempat berkembang biakan bekteri, karena media merupakan salah satu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi zat makanan yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba (Anonim, 2007).
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:
- media mengandung semua unsure hara yang diperlukan untuk pertumbuhan perkembangbiakkan mikroba,
- media mempunyai tekanan osmosa, dan Ph yang sesuai untuk mikroba,
- media harus dalam keadaan steril.
Bentuk Media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadat seperti agar. Berdasarkan bentuk dikenal 3 jenis media, yaitu:
- Media Padat
Media padat umumnya dipergunakan untuk menumbuhkan bakteri, jamur dan kadang-kadang mikroalga terutama dalam peremajaan dan pemeliharaan kultur murni dalam bentuk agar miring,
- Media Cair
Umumnya media cair digunakan untuk menambah biomassa sel. Media cair dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri, ragi, dan mikroalga,
- Media Semi Padat
Jika penambahan zat pemadat hanya setengah atau kurang dari seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau faultatif untuk menambah biomassa sel.
Media dapat berbentuk:
- Media alami yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, telur, daging. Padasaat ini media alami yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan tanaman atau hewan. Contoh penggunaan media alami adalah telur yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus.
- Media sintetik
Media yang disusun oleh senyawa kimia. Misalnya media untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan Clostridium.
- Media Semi Sintetis
Media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintetis. Misalnya kaldunutrisi, wortel agar.
Sifat Media
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan mikroba tetapi juga untuk tujuan isolasi, seleksi, evalusi dan diferensiasi. Sehingga setiap media mempunyai spesifikasi sesuai dengan maksudnya. Berdasarkan sifatnya, media dibedakan menjadi:
a. Media Umum
Media yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan satu atau leih kelompok miksoba secara umum, misalnya agar kaldu nutrisi bakteri, agar kentang dektrosa untuk jamur.
b. Media Penggaya
Media di mana suatu jenis mikroba diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama-sama berada di dalam media. Misalnya kaldu selenit atau kaldu tetrationat untuk memisahkan Salmotyphi dari mikroba lain yang ada dalam feses.
c. Media Selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan jenis-jenis lainnya. Misalnya media SS (Salmonela-Shigella) agar untuk menumbuhkan Salmonella dan Shigella.
d. Media Diferensial
Media yang dipergunakan untuk penumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifatsifatnya seperti media agar darah untuk penumbuhan bakteri hemolitik.
e. Media Penguji
Media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida.
Beberapa contoh media selektif dan media diferensial yang sering digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi:
- Agar Darah (Blood Agar)
Merupakan media diferensial yang digunakan untuk pembedaan beberapa bakteri patogen, misalnya Streptococcus. Media ini dibubuhi darah, sehingga kelihatan berwarna coklat kemerah-merahan, dan digunakan untuk menyediakan faktor penumbuh yang diperlukan oleh bakteri patogen.
- Endi Agar
Merupakan media padat (solid plating media), digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus. Medium ini mengandung natrium sulfit dan ’basic fuchsin’ yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif.
Klasifikasi media pertumbuhan mikroba terangkum dalam tabel berikut:
Klasifikasi | Nama/Sebutan | Contoh |
Sumber nutrien | -alamiah -buatan/artifisial -padat-ireversibel | -susu, kaldu -campuran zat kimia -serum darah terkoagulasi |
Keadaan fisik | -padat-reversibel -setengah padat -cair | -agar nutrien -agar lunak -kaldu nutrien |
| -kompleks (komposisi) -kimiawi sintetik -media diperkaya | -agar nutrien -medium garam, glukosa -media kaldu nutrisi jantung |
| -media diferensial -media terpilih -media uji | -media agar eosin -agar deoksikolat -media uji vitamin B12 |
Keterangan:
Ireversibel: Sifat tidak dapat kembali lagi ke fase semula. Seperti darah yang telah terkoagulasi (menggumpal) tidak dapat lagi kembali menjadi darah cair.
Reversibel: Sifat yang dapat kembali ke fase semula setelah perubahan. Seperti agar yang dapat memadat apabila didinginkan dan dapat encair kembali apabila dipanaskan lagi (Pelczar, 1986).
Media yang digunakan mikroorganisme untuk hidup adalah berupa; air, karbon atau nitrogen, enargi, mineral, asam amino dan vitamin. Bahan untuk media hidup mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Bahan Dasar Berupa :
a. Air digunakan untuk protoplasma sel, wahana masuknya nutrient, untuk sekresi/ ekskresi dan untuk reaksi enzimatik sel sekitar 70 – 80 % (air untuk pembuatan media sebaiknya menggunakan air suling).
b. Agar-agar (tumbuhan laut) tidak diuraikan jasad renik dan dapat membeku pada suhu 15 – 20 ºC. Gelatin adalah berupa protein yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang sifatnya sama dengan agar-agar.
2. Unsur-Unsur Nutrisi Berupa : sumber karbon yang berasal dari karbohidrat (ex amilum dan glukosa) dan dari asam organik (ex asam asetat) digunakan mikroorganisme untuk sumber tenaga, sumber netrogen (ex pepton dan ekstrak daging), sumber garam-garam (ex K, Na, Fe dan Mg), vitamin (ex vitamin B), bahan dari alami (ex sari buah, ekstrak sayuran dan susu).
3. Bahan Tambahan (berupa bahan indikator dan antibiotik)
ALAT DAN BAHAN
Pembuatan Media
Alat: | Bahan: |
1. timbangan exhaust | 1. potato dekstrosa agar (PDA) |
2. erlenmeyer | 2. kentang : 200 gr |
3. magnetic stirer | 3. dektrosa : 10 gr |
4. hot plate | 4. agar : 2 % |
5. petridish | 5. akuades : 1 liter |
6. tabung reaksi | |
7. kapas | |
LANGKAH KERJA
Pembuatan Media
1. Mengupas kentang dan mencuci bersih, kemudian memotong-motong menjadi kotak-kotak kecil (2x2cm).
2. Merebus potongan kentang tersebut dalam 500 ml akuades selama 1,5-2 jam.
3. Menyaring campuran dengan kain tipis berlapis kapas sehingga diperoleh cairan ekstrak kentang yang bening.
4. Menambahkan dektrosa dan agar, memanaskan dan mengaduk hingga homogen.
5. Menambahkan akuades hingga dperoleh volume akhir 1000 ml,
6. Mensterilisasi dengan autoclave (121oC; 15 menit).
Belum ada Komentar untuk "Media"
Posting Komentar